MNT BOLMONG — Rafhael Mokolintad (12), korban Lakalantas (Kecelakaan Lalulintas) di Desa Kopandakan 2, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolmong, sedang berjuang untuk sembuh sedang ditangani oleh tim medis RS Kandou.
Bocah 12 tahun tersebut, masih terbujur tak berdaya di tempat tidur pasien ruangan Irine E, RS Kandou.
Sudah hampir 2 pekan Rafhael Mokolintad, bersama kedua orang tuanya , menghabiskan waktu di rumah sakit.
Sebelumnya, anak semata wayang Risal Mokolintad dan Inka Selviaini Eda, dirawat di RS Pobundayan. Kemudian, dia dirujuk ke RS Kandou untuk mendapatkan perawatan intensif.
Musibah yang dialami oleh keluarga Rafhael pun terus datang bertubi-tubi. Saat anak mereka jadi korban Lakalantas, keluarga tersebut tidak mempunyai Kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial).
Kedua orang tuanya bukan bermaksud meremehkan untuk mengurus kartu BPJS.
Melihat dari latar belakang pekerjaan ayah Rafhael, Risal Mokolintad hanya bekerja serabutan sebagai tukang bangunan dan reparasi sofa.
Artinya, pendapatan yang diterima oleh sang ayah hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bahkan, saat wartawan media ini mencoba menelusuri kediaman Rafhael di Desa Kopandakan 2, kondisinya sangat menyayat hati.
Mereka bertiga hanya tinggal di belakang rumah ibu mertua dari Risal Mokolintad, yang hanya berukuran sekira 3×3 Meter.
Dinding rumahnya, hanya berlapis tripleks yang sudah tua dan atapnya hanya seng bekas, serta lantai beralaskan tanah.
Meski begitu, Risal sangat mensyukuri terhadap nikmat yang diberikan oleh yang maha kuasa.
“Disyukuri saja,” ujar Risal dengan tatapan kosong, kala menatap sang anak yang masih terbaring lemah.
Risal berujar, anaknya telah berhasil melewati proses koma dan telah melakukan operasi di bagian otak, gegara mengalami pendarahan.
“Alhamdulillah, sudah ada perkembangan (Rafhael, red),” ujarnya.
Dia menuturkan, sang anak pada Kamis, 18 Januari 2024 akan masuk di kamar operasi untuk penanganan kaki kirinya.
“Kalau tidak ada halangan besok, akan dilakukan operasi,” ujarnya.
Dia menambahkan, total tagihan yang tidak tercover oleh BPJS dan Jasa Raharja sudah berada pada angka Rp100 juta lebih.
“Saya belum terpikir ke situ. Saya masih fokus ke perawatan anak saya,” katanya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Kota Kotamobagu, AKP Bayu Damara melalui Kanit Laka, Iptu Tri Handoko menyebut, kalau polisi sedang memeriksa sejumlah saksi.
“Ada beberapa saksi yang kami panggil untuk dimintai keterangan,” ujarnya.
Diketahui, kejadian Lakalantas tersebut, bermula pada Selasa 2 Januari 2024, sekira pukul 21.30 WITA.
Saat itu, sepeda yang dikendarai oleh Rafhael Mokolintad, bergerak dari arah Desa
Kopandaan 2 menuju Kotamobagu.
Pada saat melintas di jalan umum Desa Kopandakan II, tiba-tiba dari arah depan ada kendaraan roda dua Suzuki Nex, berpelat nomor DB 2748 DU yang dikendarai oleh Fadel Mokoginta.
Fadel Mokoginta pun menabrak Rafhael Mokolintad, dari depan sehingga terlempar dan mengalami luka lecet di bagian dagu.
Selain itu, Rafhael mengalami patah kaki kiri dan benturan di kepala.
“Kamis (11 Januari 2024, red) akan dipanggil pelaku untuk dimintai keterangan. Karena sampai saat ini, yang bersangkutan sedang sakit mengalami luka lecet pada beberapa bagian tubuh,” ujar Tri Handoko, kepada Teras Gorontalo, Selasa, 9 Januari 2024.
Dia meminta kepada pihak keluarga dan masyarakat, mempercayakan penanganan kasus ini kepada kepolisian.
“Percayakan kepada kami, untuk penanganan kasus tersebut,” katanya. (budyanto hamjah)