MNT-BOLSEL ,Satu daerah yang ada di provinsi Sulawesi Utara (SULUT) lebih tepatnya Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (BOLSEL), Selalu merasakan dampak Banjir yang berkelanjutan dan jadi pengeluhan utama masyarakat.
Desa Dumagin adalah desa yang berada di kecamatan Pinolosian Timur Kabupaten Bolsel, selalu merasakan dampak Banjir Dari Aktifitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) .
Pertambangan Ilegal berlokasi di hutan Lukosina Telah merusak Hutan yang Jadi Penyerap curah hujan Selama ini kini gunul dan mengakibatkan beberapa desa yang ada di kecamatan pinim dan pinteng jadi langanan banjir bandang.satu kecamatan yang paling sering merasakan banjir di Kabupaten Bolsel, adalah warga di desa Dumagin.
Salah seorang warga di Kecamatan Pintim berinisial AL mengaku sejak masuknya tambang ilegal, desa mereka tak pernah merdeka dari banjir.
“Dulu kami tak pernah kebanjiran, tapi semenjak adanya aktivitas Peti ini, desa kami pasti selalu banjir,” ujarnya, saat dihubungi Selasa 14 Oktober 2025.
Ibu tiga orang anak tersebut mengaku hujan yang berlangsung selama satu jam saja bisa membuat jembatan di desa Dumagin tertutup air.
“Bahkan sekarang air sungai kami sudah berwarna coklat. Dulu masih sangat jernih,” ucapnya.
Hal senada dikatakan warga lainnya berinisial IS.
Ia mengatakan sudah mengeluhkan hal ini berulang kali kepada pemerintah daerah.
“Sudah belasan kali kami mengeluh, tapi sampai sekarang tak ada solusinya,” ucap dia.
Menurutnya, para cukong Peti di hutan Lukosina kebal hukum.
Bahkan, mereka punya belasan eksavator yang merusak hutan secara membabi buta.
“Selama ini tak ada penindakan sama sekali. Mereka seenaknya merusak hutan kami meskipun aktivitas tersebut tak memiliki izinnya,” ucap dia.
Warga mengaku ada beberapa nama cukong yang beraktivitas di hutan Lukosina.
Salah satunya berinisia SP alias Tole. Ia merupakan pemain lama di dunia tambang ilegal.
“Dia (Tole) ini pemain lama, bahkan sudah bertahun-tahun main tambang ilegal di Bolmong maupun Bolsel. Tapi yah tidak pernah tertangkap,” katanya.
Menurutnya para cukong tambang emas ilegal ini tak akan pernah tersentuh hukum.
“Mereka punya uang. Sekarang yang punya uang akan selalu kebal hukum,” ucapnya.
“Kami hanya dapat limbah dan bencananya saja. Tapi mereka kian kaya dari hasil kekayaan alam disini,” tegasnya.
“Harapan kami Polres Bolsel tak tutup mata soal ini,” ucap dia.
“Karena selama ini kami sangat menderita dengan banjir yang terus-terusan terjadi,” ucapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bolsel Iptu Muhammad Iqbal mengaku baru mengetahui bahwa penyebab banjir di Dumagin adalah Peti.
“Tentunya kami akan kaji dulu. Saya sangat berterima kasih untuk informasi ini, karena masih orang baru di Polres Bolsel,” tegasnya.
“Intinya tiap keluhan masyarakat akan kami tindaklanjuti, tapi tentu dengan aturan yang berlaku,” tandasnya
(Jam).
