MNT POLITIK — Efek politisi perempuan Yasti Soepredjo Mokoagow (YSM), yang sudah aral melintang bertarung di berbagai hajatan pesta demokrasi lima tahunan ini, seakan tak lekang oleh waktu.
Buktinya, saat Caleg (Calon Legislatif) DPR RI nomor urut 2 dari PDIP inimelakukan kampanye dialogis di Desa Lolak, Kecamatan Lolak, ibukota Kabupaten Bolmong, pada Rabu 17 Desember 2024, lokasi tersebut seakan jadi “lautan manusia”.
Ribuan militan YSM, yang terdiri dari relawan maupun masyarakat di setiap desa, hadir untuk menemui langsung srikandi BMR (Bolaang Mongondow Raya) tersebut.
Tak ayal, di sela-sela YSM bertatap muka dengan simpatisannya, mantan Bupati Bolmong ini, sesekali menjadi incaran masyarakat untuk mengajaknya berfoto selfie.
Pada kesempatan tersebut hadir ribuan pendukung menggunakan atribut berwarna merah.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Lolak Uki Paputungan berkesempatan melakukan orasi dukungan terhadap YSM.
Uki menuturkan, kinerja YSM di DPR RI sudah sangat terbukti. Salah satu yang diingatnya adalah Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP).
Kala itu pada 2009 saat pertama kali menjabat DPR RI, YSM berhasil mengakomodir 800 desa penerima program tersebut di Sulut.
Padahal masa itu kuota se-Indonesia untuk PPIP hanya 2 ribuan diantara 70 ribu lebih desa di Indonesia.
“Saat itu program dana desa belum ada, hanya ada PPIP, dan Bolmong semuanya dapat, besaran anggaran saat itu 250 juta , ”kata Uki.
Selain program PPIP, Uki menyebut YSM punya andil dalam pembangunan Bandara Loloda Mokoagow serta anggaran yang masuk di Sulut.
“Sehingga kita wajib mendukung dan menangkan agar pembangunan di Sulut kian maju,”kata Uki.
Sementara itu dalam orasi kampanyenya , YSM menyatakan bahwa alasan tidak mencalonkan diri lagi sebagai bupati karena manfaatnya di DPR RI dianggap lebih besar untuk masyarakat Sulawesi Utara daripada hanya menjabat sebagai bupati.
Mantan Ketua Komisi V DPR RI ini menjelaskan bahwa jika dipercaya kembali untuk duduk di Senayan sebagai perwakilan masyarakat Sulut, banyak hal yang bisa dilakukan untuk daerah ini. “Saya di DPR RI pernah menjabat dua periode, jadi saya tahu betul bagaimana mendatangkan anggaran pembangunan untuk masyarakat Sulawesi Utara,” ujarnya.
YSM pun memberikan sedikit gambaran rekam jejaknya selama di DPR RI. Pada tahun 2010, anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan di balai hanya Rp250 miliar.
“Beberapa upaya yang kita lakukan waktu itu bersama pak Olly Dondokambey. Dan pada APBN-Perubahan 2010 naik menjadi Rp700 miliar,” ungkapnya.
Tidak berhenti di situ, pada 2011, anggaran berhasil ditingkatkan menjadi 1,3 triliun untuk pembangunan jalan nasional.
Lanjut YSM, pada APBN-P 2011, mereka berhasil mendorongnya lagi hingga mencapai Rp2 triliun. “Beberapa kucuran anggaran termasuk pembangunan RSUD Kota Kotamobagu dan jalan nasional Matali-Modisi adalah bagian dari jerih payah kita para anggota DPR RI Dapil Sulut selama duduk di sana.”
YSM pun berharap doa serta dukungan agar kembali mewakili BMR di Senayan. ***